Sobat semua,
Tahun ini dimulai babak baru bagi ABK Longline Jepang. Setelah beberapa dasawarsa terakhir mengalami keterpurukan, akhirnya gaji ABK Longline kapal Jepang mengalami perubahan. Jika dalam satu dasawarsa terakhir ini, gaji ABK pemula kapal longline jepang adalah JPY 28,000 maka sekarang mulai awal 2015 ini diterapkan gaji baru bagi pemula adalah JPY 41,000 (total revenue). Hal ini akan lebih meningkatkan gairah kerja para ABK longline Jepang karena JPY 41,000 akan setara dengan IDR 4,000,000 lebih (jika rata-rata per JPY 1 setara dengan IDR105 maka diperoleh nilai ) IDR 4,305,000.
Dengan jumlah gaji tersebut maka secara kasat mata tiap ABK longline jepang dalam satu tahun akan mendapatkan sisa gaji dengan perkiraan sebagai berikut:
1. Gaji perbulan JPY 41,000
2. Hutang kapal JPY 15,000
3. Bonus kerja JPY 0
4. Tunjangan jabatan JPY0
Jumlah pendapatan JPY 41,000-JPY 15,000 = JPY 26,000
Apabila jumlah pendapatan dikalikan 12 bulan masa kontrak diperoleh angka JPY26,000x12=JPY312,000
Perkiraan pendapatan dalam setahun take home pay bersih tanpa bonus dan tunjangan kerja lainnya adalah sekira JPY312,000 atau senilai IDR32,760,000 (asumsi IDR105 per/JPY1). Pendapatan ini adalah bersih pendapatan yang diperoleh selama 1 tahun kerja, semua biaya makan dan bagi yang merokok, pinjaman, telepon, dsb sudah dipotong dari hutang kapal.
Dengan demikian asumsi pendapatan bersih per-bulan sekitar IDR 2,7 juta jumlah yang tidak mungkin dapat diperoleh bagi mereka yang baru lulus SMA/SMK untuk kerja di darat/ pabrik di Indonesia. Pendapatan senilai IDR 2,7 juta adalah sisa yang merupakan tabungan, bukan pendapatan kotor.
Bayangkan kita yang lulusan SMA (fresh graduate) kemudian bekerja dan mampu menabung sejumlah IDR 2,7 juta perbulan. Bukankah pencapaian finansial yang menggiurkan ?
Berikut standar gaji longline Jepang terbaru:
1. Pengalaman < 1 th = JPY41,000
2. Pengalaman 2 tahun < 3 tahun = JPY47,000
3. Pengalaman > 3 tahun = JPY58,000
(semua gaji dikurangi JPY3,000 untuk iuran asosiasi JSU/ All Japan Seaman Unian)
--- Depok, 28 Mei 2015 ---
